Malang merupakan salah satu Kota di Provinsi Jawa Timur yang memiliki banyak destinasi wisata alam. Selain Pantai, terdapat juga beberapa air terjun yang cocok dijadikan destinasi liburan Ketika anda berkunjung ke kota bunga ini. keragaman ragam wisata yang disuguhkan oleh Malang membuat Kota ini selalu menjadi pertimbangan sebagai destinasi tamasya baik di akhir pekan maupun long holiday. Bagi beberapa wisatawan yang telah bolak – balik liburan ke Malang nggak perlu merasa bosan.
Selain melakukan kegiatan hunting foto di suatu tempat, kini para generasi muda kita juga sedang dihinggapi kegemaran baru, yaitu dengan menekan destinasi wisata yang instagramable atau tempat – tempat dengan pemandangan dan suasananya yang sangat cocok untuk diabadikan dan kemudian diunggah ke aplikasi berbagi foto yakni Instagram. Nah wisata malang ini bisa menjadi salah satu wisata instagramable untuk anda kunjungi.
Salah satunya adalah coban Tengah atau Duda yang tersembunyi. Bahkan aksesnya cukup susah. Penasaran? Berikut ini ulasan tentang Coban Tengah. Estetika alam yang tersaji di Coban Tengah ini memang tak kalah menarik dengan coban – coban popular lainnya seperti Coban Rondo, Coban Pelangi, dan Coban Rais dan lainnya. Apalagi untuk bisa merasakan estetika air terjun ini anda hanya perlu membayar tiket masuk Rp. 5000 / orang.
Dengan budget benar – benar murah tersebut tentu tidaklah seberapa daripada biaya yang biasanya anda keluarkan untuk sekali nongkrong atau belanja di café maupun mall favoritmu. Karena disini anda akan merasakan sensasi alam yang menyegarkan dan sejuk.
Wisata coban Tengah ini termasuk kedalam wilayah di Desa Pandesari, kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Coban Tengah ini dinamakan tersebut karena Coban Tengah terletak diantara dua air terjun, yaitu Coban Manten diatasnya ( hulu ) dan Coban Rondo dibawahnya ( hilir ), Nah jadi Coban Tengah diantara dua air terjun yang indah.
Untuk menuju Coban Tengah, anda akan berjalan kaki sejauh 500m yang dapat ditempuh sekitar 1,5 jam. Kondisi jalan masih berupa tanah licin di saat musim hujan dan berdebu serta kering saat kemarau. Tak hanya itu, ada juga jalur yang melelahkan, tapi perjalanan tidak akan membosankan karena pemandangan hijau serta udara segar.
Coban Tengah memiliki tinggi sekitar 25 m dengan debit 200 – 5000 liter per detik. Arusnya yang relatif kecil, dan memungkinkan anda bisa menikmati keindahan air terjun dari dekat. Walaupun harus menempuh perjalanan yang cukup melea=lahkan, namun akan terbayar Ketika sampai dan melihat langsung keindahan air terjun. Belum lagi suara satwa hutan yang khas membuat semakin menyatu dengan alam.
Pengunjung semakin merasa takjub saat jalanan menyusuri Sungai kecil menuju arah hulu sedikit mendaki. Ini adalah Sungai yang airnya berasal dari air terjun coban Tengah. Jalur menyusuri Sungai ini mengingatkan suasana di Coban Glotak, air terjun ini juga menyebrangi Sungai kecil. Pengunjung bisa menyentuh air Sungai, karena airnya mengalir lembut dan hanya sebatas betis. Di situlah pengunjung bisa bercanda dan mengakrabkan suasana hangat.
Menikmati sejuknya pegunungan, sambil menghirup udara segar. Dan suara satwa hutan yang khas menambah sensasi nikmatnya alam pegunungan. Sekali – kali juga melihat ke atas melihat langit yang tertutup oleh pepohonan hutan yang menjulang tinggi. Di sepanjang Sungai, ada banyak batuan besar dan kecil.
Batuan tergolong batuan beku, terbentuk oleh erupsi vulkanik. Batuan terbawa oleh aliran lava atau aliran Sungai selama erupsi. Sementara itu tanah kondisinya gembur, merupakan jenis tanah andosol. Suara air Sungai mengalir terdengar berpadu dengan sayup – sayup suara air terjun. Kiranya air terjun Coban Tengah sudah dekat. 50m di depan, Nampak air terjun dengan sebuah penanda bertuliskan huruf artistik. Coban Tengah ; seilah dengan ramahnya menyambut siapa saja yang datang berkunjung ke wisata ini.
Coban Tengah merupakan salah satu tamasya air terjun yang masih sangat alami. Suasananya yang menyatu dengan alam membuat momen bersantai di air terjun menjadi sangat lengkap fasilitas – fasilitas tambahan. Fasilitas umum yang bisa anda pakai seperti hammock untuk bersantai, kamar ganti, area parkir, dan beberapa titik foto.
Di pintu masuk Coban Tengah terdapat tulisan “no signal no worry, feel the nature in harmony”, yang berarti pengunjung tidak perlu khawatir jika tidak ada sinyal karena dapat merasakan sensasi alam yang ada di sekitarnya.
Menyusuri jalan perbukitan yang terjal di Tengah hutan pinus, bisa menjadi petualang yang menegangkan namun gak akan pernah terlupakan. Coban Tengah adalah salah satu air terjun indah di Malang yang bisa anda gunakan untuk kegiatan offroad yang seru. Oleh karena itu, perjalanan offroad yang mendebarkan dan penuh adrenalin ini akan menjadi salah satu kenangan yang tak terlupakan. Anda akan dibayar tuntas dengan panorama eksotis air terjun setinggi 30 m yang berdiri di antara tebing berbatu dan pepohonan hijau.
Anda juga bisa berfoto di atas mobil jeep untuk menambah kesan keseruan telah melakukan kegiatan outbound seru bersama teman – teman, keluarga atau pasangan. Selain itu, anda juga bisa menambah kegiatan outbound yang akan menambah keseruan, di outbound akan banyak sekali kegiatan yang bisa anda lakukan seperti, bermain game outbound, bernyanyi, berjoget dan masih banyak lagi.
Sejarah Coban Tengah
Dibalik dari keindahan yang dimiliki oleh Coban Tengah, coban Tengah memiliki secuil Sejarah yang sangat seru dan menakjubkan. Penasaran dengan Sejarah Coban Tengah? Simak Sejarah berikut ini.
Diceritakan bahwa dulu ada seorang gadis dari Gunung Kawi yang Bernama Dewi Anjarwati. Menurut Sejarah, ia jatuh cinta dengan seorang pria dari Gunung Anjasmara yang Bernama raden Baron Kusuma. Setelah menikah, Dewi Anjarwati mengajak suaminya untuk pergi ke kediaman keluarganya di Gunung Anjasmara.
Namu, tradisi suku jawa kuno melarang pasangan pengantin untuk bepergian selama 40 hai setelah menikah. Meskipun demikian, keduanya memutuskan untuk tetap pergi, meski orang tua Dewi Anjarwati menentang keputusan mereka.
Namun, keputusan nekat mereka menimbulkan masalah, dimana di Tengah perjalanan mereka bertemu dengan Joko Lelana, seorang pemuda yang juga mencintai Dewi Anjarwati. Joko Lelana akhirnya mengajak Raden Baron Kusuma untuk berduel, dengan tujuan merebut hati Dewi Anjarwati.
Setelah bertemu dengan Joko Lelono, Raden Baron Kusuma meminta istrinya, Dewi Anjarwati, untuk bersembunyi di balik air terjun sambil menunggu dirinya menyelesaikan pertarungan. Namun, sayangnya janji sang suami tidak bisa ditepati, karena keduanya tewas dalam duel tersebut.
Dewi Anjarwati pun kehilangan suaminya dan menatapnya sendirian di balik air terjun. Menurut cerita tersebut, Masyarakat setempatnya percaya bahwa pasangan yang datang bersama ke air terjun tersebut tidak akan memiliki hubungan yang awet.
You must be logged in to post a comment.